13/09/12

Segmentasi,Targetting, Positioning dan Diferensiasi

Segmentasi Pasar

Segmentasi Pasar adalah kegiatan membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang terbedakan dengan kebutuhan atau karakteristeristik yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau pemasaran yang terpisah.

Segmen pasar sebaiknya memenuhi kriteria berikut :
-Dapat diukur (measurable)
-Dapat diakses oleh saluran distribusi
-Bersifat stabil (tidak terlalu cepat berubah)
-Memiliki respon yang berbeda terhadap marketing mix


Dasar umum segmentasi pasar.
Ada 3 dasar umum segmentasi pasar :

1.Segmentasi geografi

          Pada segmentasi geografi,pengelompokan dilakukan berdasarkan faktor geografinya untuk negara atau wilayah.

2.Segmentasi demografi

          Pada segmentasi demografi,pengelompokan dilakukan berdasarkan faktor usia,jenis kelamin,status pekerjaan atau pendidikan.

 3.Segmentasi psikologi

          Pada segmentasi psikologi,pengelompokan dilakukan berdasarkan karakteristik,perilaku atau gaya hidup konsumen.

Target Pasar

Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasar,selanjutnya adalah mengevaluasi segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi target pasar.Dalam mengevaluasi segmen pasar,perusahaan harus melihat daya tarik pasar secara keseluruhan,serta tujuan resource perusahaan.

Didalam pemasaran ada 3 struktur penerapan target pasar:

1.Strategi pemasaran tanpa pembeda

          Ada beberapa perusahaan yang melihat pasar secara keseluruhan tanpa membedakan target pasar tertentu.Perusahaan yang menggunakan strategi ini hanya menawarkan satu macam produk yang mencakup seluruh pasar.Strategi ini biasanya hanya membutuhkan biaya yang lebih sedikit dibandingkan dengan strategi pemasaran yang membedakan target pasar.Strategi ini mengandalkan produksi,distribusi dan promosi massal,sehingga bisa menghemat biaya.

2.Strategi pemasaran dengan pembeda

          Pemasaran dengan membedakan target pasar sesuai kebutuhan konsumen.Berbagai variasi kebutuhan yang dibutuhkan para konsumen menjadi faktor para pelaku bisnis untuk membedakan target pasar mereka.
Perbedaan produk bisa dilihat berdasarkan gaya hidup,umur,jenis kelamin,tingkat pendapatan atau bisa juga tingkat pendidikan para konsumen.Strategi ini bertujuan agar loyalitas konsumen terhadap suatu produk lebih kuat,karena perusahaan menawarkan produk yang sesuai keinginan konsumen.

3.Strategi pemasaran terkonsentrasi

          Strategi ini hanya fokus memasarkan produknya kepada satu atau beberapa kelompok konsumen saja,sehingga pemasaran produk ditujukan kepada kelompok konsumen yang paling berpotensi.
Dengan fokus kepada kelompok tertentu,perusahaan yang memakai strategi ini berusaha menawarkan produk terbaik mereka,sehingga spesifikasi image produk yang ditawarkan akan tertanam dibenak konsumen yang menjadi target marketnya.

Positioning

Positioning adalah strategi pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan citra atau identitas suatu produk kepada konsumen sehingga produk tersebut akan selalu diingat oleh konsumen.

Dalam mengkomunikasikan positioning produk,sebuah perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor di bawah ini:
-Be creative
  Be creative maksudnya adalah sebuah perusahaan harus kreatif untuk mencuri perhatian konsumen
-Simplicity
  Simplicity maksudnya adalah komunikasi yang disampaikan harus sederhana dan sesimple mungkin
-Consistent yet Fleksible
  Consistent and Fleksible maksudnya adalah perusahaan harus konsisten dan melihat kondisi
-Own,dominate and protect
  Own,dominate and protect maksudnya adalah komunikasi perusahaan harus memiliki satu atau beberapa kata ampuh dibenak konsumen.

Diferensiasi

Diferensiasi adalah semua upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk menciptakan perbedaan diantara pesaing dengan tujuan memberikan nilai yang terbaik untuk konsumen.
Diferensiasi bisa dilakukan dengan menciptakan produk yang berbeda, memberikan pelayanan yang berbeda, atau menciptakan image produk yang unik dan berbeda dari pesaing lainnya. Dengan begitu sebuah produk akan lebih mudah dikenali dan memberikan daya tarik tersendiri bagi para konsumen.


     Proses diferensiasi dapat dilakukan dalam tiga tahap (Kotler, 2000): pertama dengan menemukan model nilai konsumen. Perusahaan harus membuat semua daftar produk dan jasa yang mempengaruhi persepsi konsumen yang menjadi target market terhadap value. Kedua dengan membangun hirarki nilai pelanggan, perusahaan harus menyusun setiap faktor kedalam satu kelompok dari empat kelompok yaitu: Basic (dasar), expected (harapan), desired (keinginan) dan unanticipated (kejutan). Yang ketiga adalah menemukan sepaket nilai konsumen. Perusahaan harus memilih kombinasi antara faktor yang intangible dan tangible untuk membedakan dengan pesaing dan menciptakan konsumen yang loyal.

Perusahaan dapat melakukan diferensiasi pada lima dimensi (Kotler, 2003) yaitu: produk, services, personel, chanel dan image.
1. Diferensiasi Produk
    Diferensiasi Alat Diferensiasi produk adalah kegiatan memodifikasi produk agar menjadi lebih menarik. Diferensiasi ini memerlukan penelitian pasar yang cukup serius karena agar bisa benar-benar berbeda, diperlukan pengetahuan tentang produk pesaing. Diferensiasi produk ini biasanya hanya mengubah sedikit karakter produk, antara lain kemasan dan tema promosi tanpa mengubah spesifikasi fisik produk, meskipun itu diperbolehkan.
Tujuan dari strategi diferensiasi adalah mengembangkan positioning yang tepat sesuai keinginan konsumen potensial yang ingin dituju. Jika pasar melihat perbedaan produk perusahan dibanding produk pesaing maka akan lebih mudah mengembangkan marketing mix untuk produk tersebut.
Diferensiasi produk dapat dilakukan pada form (bentuk) seperti ukuran, bentuk dan bentuk fisik lainnya dari produk, features (corak) dengan memvariasikan fungsi dasar produk, performance (kinerja), durability (daya tahan), reliability (kehandalan), style (Mode) dan design (Disain).
Perusahaan jasa dapat mendeferensiasikan dirinya melalui citra di mata pelanggan, misalnya melalui simbol-simbol dan merek yang digunakan. Selain itu, perusahaan dapat melakukan diferensiasi produk dalam penyampaian jasa (service delivery) melalui tiga aspek yang juga dikenal sebagai 3P dalam pemasaran jasa, yaitu orang (people), lingkungan fisik (physical environment)dan proses (process)
Di samping faktor keunikan produk, perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing juga menerapkan strategi marketing mix yang meliputi harga yang mampu bersaing, tempat atau lokasi strategis, dan promosi yang memadai.
Keunggulan bersaing melalui diferensiasi produk adalah bagaimana perusahaan dapat menciptakan produk unik yang memberikan tingkat keuntungan di atas rata-rata yang mampu diraih oleh industri melalui kombinasi manusia, lingkungan, dan proses.
2. Diferensiasi Jasa
    Menurut Kotler (2003) ketika produk tidak mudah untuk di diferensiasi maka perusahaan perlu menambah nilai pelayanan serta meningkatkan kualitasnya. Kreativitas yang tinggi mengharmonisasikan unsur-unsur marketing mix : product, place, price, promotion, people, packaging, programming patnership sehingga kualitas jasa yang dirasakan oleh konsumen melebihi harapan.
Menurut Tjiptono dalam Sukawati, 2003, cara lain untuk melakukan diferensiasi adalah secara konsisten memberikan kualitas pelayanan yang lebih baik daripada para pesaing. Hal ini dapat dicapai dengan memenuhi atau bahkan melampaui kualitas jasa yang diharapkan para pelanggan. Kualitas jasa sendiri dipengaruhi oleh dua variabel, yaitu jasa yang dirasakan (perceived service) dan jasa yang diharapkan (expexted service). Bila jasa yang dirasakan lebih kecil daripada yang diharapkan, maka para pelanggan menjadi tidak tertarik lagi pada penyedia jasa yang bersangkutan. Bila yang terjadi adalah sebaliknya (perceived expexted), maka ada kemungkinan para pelanggan akan menggunakan penyedia jasa itu lagi.
Menurut Kotler (2003), diferinsiasi jasa dapat dilakukan pada delivery yaitu bagaimana produk dan jasa sampai kepada konsumen. Disini termasuk kecepatan dan keakuratannya. Instalation yaitu bagaimana sebuah produk terpasang dengan baik di tempat konsumen. Customer training dan customer consulting yaitu bagaimana perusahaan memberikan pengarahan dan mendengarkan keluhan dari konsumen.
3. Diferensiasi Personal
    Diferensiasi personal adalah diferensiasi lewat keunggulan personal. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kompetensi karyawan melalui peningkatan pengetahuan, courtesy atau keramah tamahan, sopan santun dan bersahabat, credibility yaiu dapat dipercaya dan jujur serta responsiveness yaitu cepat tanggap menghadapi pelanggan.
4. Diferensiasi Image (Citra)
    Menurut Zyman, S, 2000 dalam Sukawati, 2003 citra identik dengan atribut adalah sebuah karakteristik, yang khusus atau pembeda dari penampilan seseorang atau benda. Diferensiasi citra adalah bauran yang tepat dari elemen pencitraan, yang menciptakan citra sebuah merek. Proses pencitraan harus membangun, memaksimalkan, memanfaatkan, dan mengekploitasikan kekuatan dan kelemahan setiap elemen citra untuk memastikan bahwa merek itu memiliki prospek yang baik secara terus- menerus.
Perusahaan yang tidak menciptakan hubungan antara penciptaan citra dan penjualan produk sering kali tidak melakukan pekerjaan yang baik. Menurut Sergio Zyman (200) dalam Sukawati, 2003, banyak perusahaan yang sukses dalam menjual produk karena produk mereka memiliki citra jelas yang menentukan posisi mereka di titik yang secara potensial menarik dalam pilihan konsumen yang begitu banyak.

5.Diferensiasi Channel
   Perusahaan dapat menguasai pasar,jika dan hanya jika perusahaan tersebut memiliki kekuatan dalam pendistribusian produk mereka.


sumber
coecoesm.wordpress.com
saridewihidayani.multiply.com
bisnisukm.com
www.makeallhappen.com

Tidak ada komentar: